Berbisnis dengan Cinta

Tahukah kita, apakah kekuatan utama dalam bisnis?

Uang? Bukan.
Kekuasaan? Juga bukan.
Lalu apa?
Cinta!

Ya, kekuatan utama yang mampu menggerakan bisnis kita hingga mencapai kesuksesan adalah cinta. Sukses tidaknya kita berbisnis banyak bergantung dari dukungan orang-orang sekitar kita. Jika mereka mencintai kita tentu mereka akan sepenuh hati memberikan segalanya buat diri kita.

Bayangkan saja jika kita sedang jatuh cinta kpd seseorang, kita tentu selalu berusaha menyenangkan sang kekasih, bukan? Apapun yg dimintanya pasti akan diupayakan.


Kita, harus mencintai apa yg kita kerjakan, dengan demikian, kita akan melakukan pekerjaan dengan tulus, penuh komitmen, sungguh-sungguh, dan berusaha memberikan yang terbaik dari diri kita. Dalam kehidupan profesional atau bisnis, cinta juga sangat berperan penting.

Ini pula yg dikemukakan oleh Tim Sanders, Chief Solutions Officer di Yahoo!, dalam bukunya Love is the Killing App. Untuk berhasil dalam bisnis, seseorang harus menjadi ‘lovecat’ .

‘Lovecat’ adalah seseorang yg pintar, mampu menyenangkan orang lain, dan mencintai apa yg dikerjakannya dengan sepenuh hati.

Seorang ‘lovecat’ akan terus berupaya menambah pengetahuannya (knowledge) dalam berbagai bidang. Namun, pengetahuan ini baru akan menjadi berguna jika ia membaginya dengan orang lain. Karena itu, ia juga harus terus menjalin dan mengembangkan relasi dengan semua orang (network).

Seorang ‘lovecat’ juga bisa menunjukkan rasa empati dan tak segan memberikan bantuan kepada orang lain (compassion). Orang akan mengingat perlakuan baiknya. Sikap ini juga membuat orang lain mudah memaafkan jika kita berbuat kesalahan.

Tiga aset tak terlihat (intangible asset) :
1. pengetahuan (knowledge)
2. menjalin relasi (network)
3. rasa empati dan keinginan utk selalu membantu (compassion)

perlu terus kita latih kembangkan. Inilah aspek penting yang akan membuat kita mampu menginspirasi orang lain, dan pada akhirnya membuat mereka menghargai kita sebagai rekan atau pemimpin.

Bisnis, sebenarnya adalah sebuah permainan. Tentu saja, kita semua, ingin memenangkan ‘permainan bisnis’ ini. Pemenang permainan ini adalah orang yang mencintai apa yg ia kerjakan dengan memahami aturan main dengan baik.

TAK KENAL MAKA TAK SAYANG.
Bagaimana kita bisa mencintai bisnis dengan sepenuh hati?
Sebagaimananya tahapan orang mencinta, awalnya kenalan dulu.
Kenali diri kita, potensi kita, kelebihan kita, keunggulan diri kita.
Kenali bisnis kita, produk kita, jasa kita, mitra kita, partner bisnis kita, kenali keunggulan dan antisipasi kelemahannya. Kenali aturan mainnya, cara kerjanya, strateginya.

Pemenang dalam ‘permainan bisnis’ adalah mereka yg mencintai apa yg dikerjakannya. Kita hanya dapat bermain dengan baik, jika kita menikmati permainannya. Cinta-lah sebenarnya, kebutuhan utama baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

ALL YOU NEED IS LOVE
by The Beatles

Love, love, love, love, love, love, love, love, love.
There’s nothing you can do that can’t be done.
Nothing you can sing that can’t be sung.
Nothing you can say but you can learn how to play the game
It’s easy.
There’s nothing you can make that can’t be made.
No one you can save that can’t be saved.
Nothing you can do but you can learn how to be you
in time - It’s easy.

All you need is love, all you need is love,
All you need is love, love, love is all you need.
Love, love, love, love, love, love, love, love, love.
All you need is love, all you need is love,
All you need is love, love, love is all you need.
There’s nothing you can know that isn’t known.
Nothing you can see that isn’t shown.
Nowhere you can be that isn’t where you’re meant to be.
It’s easy.
All you need is love, all you need is love,
All you need is love, love, love is all you need.
All you need is love (all together now)
All you need is love (everybody)
All you need is love, love, love is all you need.

***

Sumber : Buku BERBISNIS DENGAN HATI
The 10 Credos of Compassionate Marketing
Aa Gym & Hermawan Kertajaya
MQTV MarkPlus&Co.